Rabu, 11 Agustus 2010

Selalu ada cerita, ketika..

Ngalas.. eh eh, itu istilah saya ketika ke lapangan selama beberapa hari.. (lapangannya bukan lapangan bola loh..)
Awal bulan ini (tepat tanggal 01/08/2010) kebetulan saya dapat tugas untuk mendampingi adik-adik saya (biar kelihatan mudanya, hahahay..) untuk kuliah lapangan di kecamatan Plandaan, Jombang..
Hari pertama tantangannya cuma cuaca yang panas menyengat, sementara rute perjalanan hanya mengikuti jalan utama.. jadi hari pertama ini saya lalui dengan sukses tanpa merasa penat sedikitpun..

saking panasnya.. ATLAS'07 pada rebutan ngiyup saat materi terakhir di hari pertama
Hari kedua tantangan sesungguhnya dimulai.. setelah malam sebelumnya dibagi kelompok oleh komandan saya (atasan saya maksudnya..) maka tugas saya hari ini adalah mendampingi adik-adik mahasiswa ini untuk blusukan dalam hutan.. tidak ada kekhawatiran apa-apa, karena kelompok yang saya dampingi ini sekilas terlihat menyukai tantangan.. (setidaknya dengan begitu saya tidak perlu khawatir kalau ada yg TKO sebelum sampai kembali ke basecamp, hehe..). Ok, perjalanan dengan rute Klitih-Waturupit-Brangkal bisa kami lalui dengan sukses, begitu masuk ke Brangkal menuju jepit ada sedikit was-was dalam benak saya.. bukan apa-apa.. tapi jujur saja, kemampuan otak saya untuk mengingat setapak-setapak dalam hutan tidak sebagus kemampuan saya dalam mengingat jumlah uang yang ada dalam dompet.. hihi..
dan ternyata benar.. ketika hari sudah menjelang petang, kami justru "disesatkan" dalam perjalanan menuju dusun Jepit T_T ada rasa khawatir kalau-kalau kelompok dampingan saya ini ketakutan karena akan kemalaman dalam hutan, tapi ternyata khawatir itu tidak terbukti.. dengan tenang mereka mencoba mencari "jalan keluar" (gag tahu lagi kalo sebenarnya masing-masing dari mereka sudah jejeritan dalam hati.. xixixixi..) dan vooilllaaaa.. mereka bisa!!!! bangga rasanya melihat mereka dengan mandiri memutuskan sesuatu dengan tenang.. tapi mungkin kalo mereka tahu bahwa selama perjalanan dalam kesesatan itu (alah, bahasaku..) ada yg turut serta, mungkin yg ada mereka lari sambil merinding disko.. wkwkwkwkwk..
detik-detik menemukan jalan setapak utama.. masih pada belum nyadar kalo sama "si mbah" habis diajak muter-muter..
lepas magrib.. baru bisa keluar dari hutan.. bukannya kapok malah masih pada ketawa-ketawa.. gag ngerti kalo yang ndampingi pegelen ngusiri "si mbah" hehe..

Hari ketiga, rute yang sama dengan hari kedua.. sejatinya perjalanannya lebih enteng dibandingkan dengan hari sebelumnya, tapi dari pertama menginjakkan kembali kaki di dusun Jepit, lah kok perasaan saya sudah gag enak.. (-.-!!) ternyata benar.. belum apa-apa kami sudah "dikerjai" sama danyange  dusun Jepit.. dan yang paling mendebarkan terjadi setelah makan siang.. salah satu mahasiswa (call him Rio), tanpa sadar sempat bikin sang danyang marah, bahkan sampai-sampai sang danyang hampir saja mau ngerjain si Rio.. untungnya ketahuan sebelum terlambat.. dengan melakukan antisipasi sederhana sesuai yang saya ketahui, maka selamatlah si Rio dari keusilan "si kakek" meski ternyata malam harinya "si kakek" datang lagi berkunjung dengan "kawan-kawannya".. hihi..

jejak para petualang.. matahari belum 90 derajat.. tapi danyang-danyang dah pada usil..
banyak pengalaman berharga yang saya dapat justru ketika mendampingi adik-adik ini (masih memaksakan diri biar terlihat awet muda, hohoho..) salah satunya adalah, tetaplah tertawa tak peduli ketika kau hilang arah dalam hutan.. wkwkwkwkwk..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar